Ketua DPD PKS Rekomendasikan Datu Luwu Sebagai Panglima Pembentukan Daerah Otonom Baru

Belopa, kompasrakyat.com— Menindaklanjuti hasil Forum Dialog Masa Depan Luwu Raya Silatnas 1 Wija To Luwu di Palopo beberapa waktu lalu, Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) melakukan roadshow pada Rabu (2/8/2023) di Belopa. Kegiatan roadshow yang diformat diskusi warung kopi tersebut dilaksanakan di Cafe HRM Kelurahan Balo-balo.

Diskusi bertajuk Prospek Wija To Luwu Dalam Kancah Politik Nasional itu melibatkan unsur-unsur Wija To Luwu. Dihadiri oleh Ketua BPW KKLR Sulsel, Ir. Hasbi Syamsu Ali, anggota DPRD Sulsel asal Luwu, mantan Bupati Luwu 2 periode Andi Mudzakkar, ketua-ketua Partai Politik di Luwu, Maddika Ponrang, Tokoh Masyarakat Belopa, Brigjend Muslimin Akib, tokoh akademisi dan awak media.

Dalam sambutannya, ketua BPW KKLR Sulsel, Hasbi Syamsu Ali mengatakan bahwa KKLR melihat situasi sehingga melaksanakan roadshow.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

“Kami mengambil jalan tengah. Tidak berpihak ke siapa-siapa. Karena perjuangan kita adalah mensejahterakan Luwu Raya, karena itu kita harus awali proses politik,” katanya.

Sementara itu, ketua PKS Luwu, Ahmad Sulaeman Nur yang diundang hadir, merespon baik kegiatan yang dilakukan KKLR itu. Saat diminta tanggapannya, Ahmad menilai apa yang dilakukan oleh KKLR adalah salah satu perjuangan Wija To Luwu untuk mewujudkan provinsi Luwu Raya. Namun, lanjut menurut Ahmad, KKLR tidak dapat dijadikan sebagai elemen perekat utama karena afiliasi politik majemuk masyarakat di dalam organisasi diaspora tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan tokoh pemersatu utama dalam memperjuangkan Daerah Otonom Baru (DOB).

“Kita ini ibarat lagi berperang tapi tidak punya panglima yang bisa memberi komando, yang bisa mengatur dan mengkoordinasikan semua stakeholder di Luwu Raya termasuk KKLR,” ujarnya.

“Jadi usulan saya adalah kita harus mengangkat seorang tokoh yang bisa jadi perekat semua elemen perjuangan di Luwu Raya. Tokoh itu tidak lain adalah Datu Luwu karena itu modal utama kita yang eksis,” tambah Ahmad.

Ahmad menilai bahwa lembaga Kedatuan Luwu harus diperkuat untuk menjadi institusi utama gerakan dalam upaya pembentukan daerah otonom baru Luwu Raya termasuk perjuangan pembentukan Luwu Tengah.
“Datu Luwu dan Kedatuan bisa menjadi simbol untuk mengorbitkan tokoh daerah menjadi tokoh nasional,” tutup Ahmad.

banner 336x280

Pos terkait

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *